//

Chapter 1 : MONOLOGUE



A thorn defends rose, harming only those who would steal the blossom.


- Chinese Proverbs 



Bunga api berwarna - warni. Bunga api yang menghiasi langit kegelapan. Bunga api yang hangat dan menyentuh.


Selamat tahun baru.


__


December 2021.


Aku melihat semuanya lenyap. Terbakar habis kemudian menjadi debu. Aku berdiri tepat di belakangNya. Tangan kanan menghalangi aku untuk mendekat. Suara lembut mengatakan tidak untuk kedua kalinya. Pandangan ku terpaku. Kaki ku membeku. Ia menghancurkan semuanya. Ia menarik ku dari sana, menggenggam tangan ini dan mengatakan kalimat yang menenangkan. Hujan.


Aku melihat semuanya hilang dihembus angin. Kegelapan dan tokoh utama dari semua cerita menyedihkan. Aku melihat bagaimana Ia berusaha untuk memperingati namun kembali bermain - main dengan perasaan. Aku melihat bagaimana Ia marah ketika semuanya semakin pekat. Ketika hujan semakin deras, angin berhembus dengan sangat menyejukan. Pepohonan memberi pelukan terbaik untuk semua rasa pahit yang ada didalamnya dan jarak memberi perlindungan. 


Aku melihat semuanya. Apapun yang berusaha menyakiti. Apapun yang berusaha mempermainkan.  Seperti bunga api pada malam pergantian tahun, cukup menjanjikan memang ketika dilihat dari kejauhan namun sangat melukai ketika menyentuhnya secara langsung. 


Pelajaran untuk tidak bermain - main dengan perasaan. Pelajaran untuk bertanggungjawab atas segala tindakan. Pelajaran untuk menjadi jujur terhadap tempat dimana Dia selalu memberi saran terbaik.



January 2022.


Musim dingin. Semuanya terasa sangat menusuk. Ketika tangan kecil ini memastikan bahwa setiap titiknya tidak terlalu deras, aku kembali berjalan dimana tangan satunya memenggang payung sebagai penyelamat. Berjalan mengikuti garis putih yang belakangan menjadi permainan bodoh untuk menghindari kekosongan disana.


Musim dingin.

Di dunia fantasi, aku selalu berharap bahwa akan menemukan seseorang yang tertarik dengan semua warna gelap yang tersimpan disana. Ia melihat jauh kedalam padahal sedang berusaha ku tutupi dengan mawar putih pada setiap jejaknya. Seseorang yang mendekat karna dapat melihat hal yang tidak bisa dilihat kebanyakan orang. Seseorang yang tertarik dengan semua warna hitam yang sebenarnya menjadi prolog terpendam, bukan putih seperti kebanyakan diantara mereka yang sering mengagumi. Bukan putih seperti yang mereka nikmati setiap hari.



Sesekali memejamkan mata untuk memaknai setiap cerita yang mengalir dari mereka. Duduk seorang diri sambil memandangi danau pada waktu musim dingin. 


Tahun baru. 


Sekarang aku mengenal warna baru selain hitam dan putih. Warna yang cukup berani. Warna yang cukup membuat gementar. Ketika aku terduduk untuk mengambil satu kelopak pada waktu musim dingin rasanya benar - benar menusuk.



“Gelap”

“Iya. Diluar mendung soalnya”

“Bukan… maksud gua, lu. Kenapa?”



Di balik pepohonan aku melihat seorang pria berusaha menjelaskan sesuatu terhadap orang yang mungkin sangat berarti baginya. Raut wajah serius dan ketulusan yang terpancar jelas disana.


Gadis beruntung.


Aku selalu penasaran tentang bagaimana menjadi sangat hidup. Teori menarik yang selalu membuat hati ini berdetak setiap kali memikirikannya. Bagaimana hidup ini cukup berarti bagi orang lain. Bagaimana hidup ini memiliki makna lebih bagi satu orang saja. Menarik nafas berat hingga tanpa sadar seorang gadis kecil menghampiri lalu memberikan setangkai bunga mawar berwarna merah. 


Jadi lagi - lagi Kau menguping isi hati ini? Menyebalkan. Aku baik - baik saja, tenang lah.


Senyum.



For you, I could pretend to be happy even when I was sad 

 위해서라면  슬퍼도 기쁜   수가 있었어 


For you, I could pretend to be strong even if it hurts 

 위해서라면  아파도 강한   수가 있었어 


May love be perfect only with love 

사랑이 사랑만으로 완벽하길 


I hope all my weaknesses are hidden 

 모든 약점들은  숨겨지길 


In a dream that won't come true, I grew a flower that couldn't bloom

이뤄지지 않는 꿈속에서 피울  없는 꽃을 키웠어


Fake Love by BTS

0 comments