//

Merelakan



Keputusan yang cukup sulit memang namun setelahnya aku menemukan banyak pelajaran tentang apa yang sebenarnya tidak akan pernah terjadi, memang seharusnya tidak pernah terjadi. Banyak asumsi yang selalu ku jadikan alibi demi membuatnya “mungkin terjadi”, tapi nyatanya memang tidak akan pernah bisa. Awalnya beberapa hal terlihat mudah, terlihat mungkin dan seolah – olah semesta mendukungnya tetapi ternyata aku hanya larut dalam sebuah permain yang entah siapa yang memulai. Permainan yang mungkin hanya aku yang terlalu antusias sedangan sisi lain cenderung pasif. Beberapa kutipan tentang kejadian ini sebetulnya sedikit banyak mengajariku bahwa, terlalu larut dalam sebuah ilusi memang cukup menyeramkan apalagi terlalu berekspetasi pada hal – hal yang memang tidak akan pernah mungkin terjadi.

Ada saatnya ingin berhenti, namun seperti seorang pemain yang handal dalam mengajak lawan untuk bertanding, sisi itu melakukan banyak hal yang bahkan aku dibuat bingung dengan aturan mainnya. Terkadang ingin sekali menimpalinya dengan permain lain tetapi justru aku yang terjebak dengan permainan ku sendiri. Tidak tertulis dengan jelas memang aturan mainnya namun aku bisa menduga – duga apa yang dilakukan sisi lain itu untuk membuat permainan ini terlihat menarik. Cukup menyakitkan. Aku bahkan sudah memperingati diri ku sendiri untuk tidak mencobanya, untuk tidak terlibat terlalu banyak, dan untuk tidak berekspetasi menjadi pemenang. Tetapi bodohnya aku justru menjadi bodoh karena kecerobahan yang ku lakukan sendiri.

Satu kemudian menjadi dua. Aku kemudian menjadi lupa. Entahlah, saat ini aku berharap dapat keluar dari permainan yang bahkan tingkat kesulitanya melebihi permainan membebaskan diri dari sebuah tempat bernama labirin. Ketika pikiran “normal” ku berusaha membangunkan namun karena terlalu antusias dalam permainan menjadikan ku seperti seorang imaginer saat itu.

Kesepatan sering kali aku cetuskan bahkan sangat sering sampai bosan raga ini mendengar. Tetapi mulai saat ini aku ingin berhenti bermain. Bukan aku tidak menyukai permain namun terkadang terlalu larut dalam permainan justru menjadikan aku melupakan banyak hal, apalagi seperti hanya aku yang terlalu bersemangat namun sisi lain terkesan seperti seorang ilusioner yang berhasil membuat seseorang menyukai permainannya. Cukup menyebalkan. Namun kabar baiknya, aku akan mencoba untuk menjadi realistis seperti sedia kala. Ada banyak cerita menarik yang aku sampaikan pada semesta. Cerita dimana aku berharap menjadi pemenang, namun nyatanya itu hanya sebuah ilusi yang dibuat oleh sisi itu. Aku bercerita tentang sebuah permohonan untuk berhenti dari permainan ini. Aku bercerita untuk membuat ku menemukan permainan baru yang lagi – lagi setidaknya bukan hanya aku yang antusias, namun semuanya juga bersorak-sorai. Dan buatlah segalanya untuk tidak memakan waktu yang lama.

Cukup sulit memang apalagi buat seorang taurus yang terkenal dengan kesetiaan dan keseriusannya dalam menjalani segala hal. Tapi asal sisi itu tahu, bahwa taurus juga dikenal sebagai banteng yang cukup keras bahkan pada dirinya sendiri. Banteng yang tidak mengenal kata menyerah dalam kamusnya. Banteng yang bahkan cukup gigih akan suatu hal. Dan banteng yang akan sangat menyeramkan bahkan pada dirinya sendiri. Jadi butuh waktu memang, namun setidaknya ketika seorang taurus sudah menetapkan target, mereka tidak akan main – main dengan hal itu.

Terakhir untuk aku, bukan salah mu. Ingat itu. Ada beberapa permain yang memang harus mainkan. Meskipun cukup menyulitkan apalagi bagi aku yang sangat tidak menyukai permainan seperti, tidak apa – apa. Setidaknya ada banyak pelajaran berharga yang bisa dijadikan guru kehidupan. Pelajaran untuk tidak terlalu antusias dengan sebuah permainan. Untuk tidak terlalu menghabiskan tenaga pada hal – hal yang berujung dengan ilusi.

Dan untuk seseorang yang memang menyukai sebuah permainan, jika memang ingin bermain, bermainlah dengan serius. Ketika lawan mu sudah antusias janganlah menjadi pasif aplagi memberinya ilusi seolah – olah akan menang. Ingatlah, terkadang orang lain akan merasa terluka bahkan dengan sebuah kejujuran yang tidak ingin kamu utarakan sekalipun. Masalah mengenai kamu terjebak dengan permainan mu… coba tanyakan pada dirimu sendiri,  apakah kau benar – benar terjebak atau hanya seolah – olah terjebak sehingga kamu diperbolehkan untuk membenarkan pernyataan bahwa tidak apa – apa menjadi pasif setidaknya kamu tidak terluka. Cukup egois. Jangan mencobai sebuah permainan jika kamu takut dengan resikonya, bermain amanlah dengan dirimu sendiri, jangan dengan seseorang yang kau beri ilusi yang cukup menjanjikan itu. Karena akan ada masa dimana kamu terjebak dengan permainan mu sendiri, hanya sendiri dan tidak ada yang bisa menolong mu oleh sebab seseorang itu telah berhenti untuk bermain.

  ...

And I’m gonna stop cryin’ 

stop feelin’ stop thinkin’

‘bout you my babe

It’s gotta stop

And I’m gonna stop

And I’m gonna stop

One day it will stop...

- Holo by Lee Hi

 

24 Aug 2020

-FN

0 comments