//

Sidenote : First Impression



Jadi, menurut lu gua orangnya gimana fris?


Butuh waktu yang sangat lama bagi seorang kritikus untuk memberikan perspektif mengenai hal yang mereka temui atau tekuni. Abursd. Kata yang tepat ketika seorang kritikus mengatakan makanan tersebut enak hanya dari satu sedok ukuran sedang, belum lagi ditambah dengan segelas wine mahal yang memang sengaja disajikan bersamaan. Begitupun aku dalam menilai seseorang. Butuh banyak aspek yang mendukung segala penilaian yang mungkin dilakukan orang lain hanya dari kabar burung. Mulut ke mulut lalu di bumbui dengan kalimat hiperbola. Aku bukan tipe orang yang memedulikan penilaian orang lain dan juga kehidupan mereka. Mereka bilang itu buruk, ya itu buruk tapi bagi mereka bukan aku. 


Penilaian. Hal pertama yang aku lihat ketika pertama kali bertemu seseorang atau berani terlibat pada topik yang mereka pilih, apalagi pembicaraan yang terkesan basa - basi, yakni tentang bagaimana orang tersebut memperlakukan orang lain terutama orang yang bahkan tidak pernah di anggap ada oleh dunia sekitar. Orang yang hanya di anggap pemanis atau hiasan kecil pada sudut ruangan besar. Dan juga orang yang mungkin dunia anggap sebagai masalah besar. Mereka punya warna tersendiri di mataku. Entahlah, rasanya akan sangat menarik memperhatikan untuk mereka yang berani mengambil jalan berbeda dibandingkan orang banyak. 


Langkah berikutnya adalah bagaimana ketulusan yang mereka ciptakan setiap kali berinteraksi dengan semua orang, bukan untuk membangun branding bahwa dirinya layak untuk diakui tapi benar - benar menghargai setiap aspek kehidupan dan makhluk hidup yang tidak pernah benar - benar dianggap hidup bagi segilintir orang.  Lalu mereka yang tidak melihat terlalu jauh dalam segala hal, tapi mengorbankan sesuatu yang dekat lagi - lagi demi sebuah branding. Sibuk membangun kepercayaan diantara kerumunan sehingga membuatku lelah walau hanya memperhatikan dari kejauhan. I hate it


Terakhir mereka yang jujur dalam bersikap pada orang lain. Bukan karna orang tersebut sedang menjadi pusat perhatian tapi memang hatinya tergerak untuk memberikan sikap terus terang sekalipun hanya mereka yang berada disana. Menciptakan suasana nyaman layaknya rumah meskipun hanya dalam keheningan selama beberapa jam. Tapi percayalah keheningan yang didasari dengan sikap yang benar - benar jujur memiliki aroma layaknya toko roti pada pagi hari. Menyenangkan serta menenangkan. Tidak banyak menyelidiki demi membuat suara bergema tapi keheningan yang selalu berhasil menciptakan kenangan yang layak untuk disebut tempat untuk pulang. 


Aku bukan seseorang yang pandai dalam memulai pembicaraan bahkan dengan seorang anak kecil sekalipun. Aku cenderung memperhatikan kemudian menanggapi dengan antusias jika menurut ku mereka telah memenuhi aspek dalam ketulusan pada orang lain bukan dengan ku tapi benar - benar dengan dunia luar. Aku melakukannya bukan untuk berada pada lingkaran terbaik, hanya saja kebanyakan orang yang pandai berbicara adalah mereka yang memiliki banyak misi rahasia. Terlalu awal untuk topik pembahasan mengenai bagaimana aku hidup ataupun seberapa besar kehidupan yang aku jalani. Dan terlalu membosankan untuk sebuah pembicaraan yang dasari atas keingintahuan dengan maksud serta tujuan rahasia didalamnya.


Biasa aku akan memberikan cemilan kecil untuk membangun kepercayaan dengan mereka yang sudah ku sebut “lulus” seleksi tidak resmi yang dilakukan seorang Friska. Cemilan kecil yang akan ku berikan kepada mereka yang beruntung. Hadiah kecil karna sudah bersikap baik dan juga tulus pada orang lain. Bukan tanpa maksud dan tujuan tapi menurutku setiap kebaikan harus dihadiahi sebuah penghargaan meskipun hanya sebuah cemilan, bukan? Hahaha. 




11 Jul 2021


- FKN

0 comments