//

Prolog: amelia

 


Amelia gadis berusia 27 tahun dengan rambut panjang sebahu dan sepati loafter berwarna hitam. Tiap langkahnya seperti alunan piano mulai dari nada terendah hingga melodi tertinggi.

Amelia gadisnya yang tidak banyak bicara namun dituntut oleh lingkungannya untuk sembuh dari penyakit menjijikan bagi sebagian orang yang tidak mengenalnya. Menari dengan pakaian putih namun beberapa kali dipermainkan dengan keadaan.


Amelia terlihat sehat namun sebenernya ada warna merah yang tersembunyi ditempat rahasia. Tidak bisa memakan - makanan garing juga tidak lagi bisa meminum alkohol.


Amelia gadis bodoh yang terlalu ambisius untuk mimpi yang mustahil bagi sebagian orang. Bahkan ia menangis terisak, tangis yang ditahan lantaran diragukam kemampuannya oleh orang yang belakangan menjadi role modenya.


Apa suatu perbuatan dosa menyukai seseorang?


Amelia…


Amelia belakangan menjadi semakin hening. Bahkan seseorang bisa mendengar detik jarum jam berpindah. Satu lalu dua. Sorot mata yang kembali redup lantaran musim panas yang berkepanjangan. Benda asinh itu kembali menghiasi lengannya. 


Amelia


Gadis itu berbalik memandang seseorang dengan tinggi 180cm dan mata indah yang bersinar menyejukan.


Amelia


Gadis itu mematung disana. Seorang pria berpakaian rapih dengan alis mata tegas dan langkah kaki besar mendekatinya.


Tanpa sadar pria itu menarik lengan mungil yang membuat gadis itu menabrak dada bidang pria itu. Berikutnya tangan yang lain mendorong erat kepala gadis itu sehingga mau tidak mau wangi maskulin pria itu memenuhi penciumannya.


Tangan gadis itu membeku. Isi kepalanya mengatakan untuk menjauh namun tubuhnya memberi respon yang berbeda.


Aku merindukanmu sayang. Ucap pria itu lembut.

0 comments