//

something complicated things for thinking.

 

Sejujurnya belakangan ini ada sebuah objek semu yang membuat ekspetasi ku tentang kisah manis menjadi sedikit berani untuk dituliskan. Membuat semua rasa dan perhatian ku yang selama ini hanya seputar akuntansi dan auditing menjadi sedikit terlupakan. Menjadi persuasif dengan orang lain sehingga aku dianggap memiliki sosok yang mungkin mereka bilang "teman dekat" pada kondisi yang sebenarnya tidak lagi dekat. Dulu ketika semuanya tidak sejauh ini ada beberapa hal yang bahkan aku acuhkan, tentang tidak memberi kabar selama lebih dari satu bulan, tentang jarak yang ia ciptakan ditempat biasa kami bertemu dulu, tentang caranya mengirim pesan yang tidak lagi singkat namun bermakna dalam. 

Hari itu menjelang hari terakhir di bulan Desember. Aku bercerita banyak kepada beberapa teman di sebuah hunian tingkat bergengsi di daerahnya, entah lah kemarin itu dapat disebut bercerita atau menginterogasi. Yang jelas rasanya sangat menyesakan ketika hanya memikirkannya seorang diri dengan beberapa analisis mendalam yang di setiap tengah malam menjadi rekan sebelum bermimpi seram. Itupun jika aku benar - benar tertidur lelap.

"mungkin lu yang terlalu baper pris."

Kalimat itu yang belakangan ini menjadi tanda tanya besar yang cukup menguras pikiran yang selalu digunakan untuk memecahkan masalah rumit seperti kasus audit besar misalkan (?) Namun percayalah memikirkannya dengan semua sikap manis yang dulu cukup menyenangkan seperti memutar video romantis yang selalu aku impikan jika seseorang melamarku nanti. Sejarah manis kita dengan latar sebuah kata rahasia didalamnya. Ini pertama kalinya bagiku diperlakukan semanis itu secara terus terang, bahkan pada kisah lama ku, kami seperti orang asing yang tidak saling mengenal lantaran dia takut prestasinya turun. Memang kisahnya hampir mirip hanya saya saat itu kami tidak sering bertemu, mungkin itu kenapa lukanya bisa cepat sembuh namun tidak dengan traumanya.

"udah dong pris, kasian hati lu. please semangat ya. we worried you sure".

Khawatir. Disaat aku mengkhawatirkan dirinya justru banyak orang mengkhawatirkan diriku. Menemani ditengah malam dengan beberapa cerita lucu hingga seruan untuk tidak terlalu memikirkan.

"beruntung dia ya pris"

"kenapa?"

"bisa menjadi aktor dari semua cerita puitis yang lu tulis"

"dan beruntung, bisa mendapat kesempatan emas ngerasain ketulusan hati lu. well, kalo kalian sampe beneran kembali mungkin bakalan jadi kisah yang paling paling manis dan romantis sejagat raya. Itupun kalo kembali ya. Hahaha"

Beruntung. Disaat orang lain mengatakan hal itu justru hati ini bersuara sebaliknya. Tidak, wanita itu lah yang beruntung.

...

Keesokan harinya tepat di tanggal cantik yang selalu menjadi angka favorit ku yakni 8, dia membuat sebuah cerita berjalan dengan imbuhan piutis yang mungkin membuat aku murung dipagi hari.

and the f is yours.

Benar - benar wanita yang beruntung ya. batinku.

Dikecewakan dengan pernyataan yang anehnya aku tahu kisah itu sejak lama, tapi bodohnya aku menyalahkannya dalam benak ini padahal itu ekspetasiku yang terlalu berlebihan. Aku mencoba untuk tidak terlalu berekspetasi namun lagi - lagi, jari kecil ku tidak bisa berdiam dan menjadi sangat tidak terkendali untuk menuliskan pesan rindu padanya. Bahkan dihari pertama di tahun 2021 ketika begitu banyak bunga berwarna putih menjadi objek pertama yang membuatku tersenyum justru pikiranku hanya tertuju kepadanya. Beberapa kali aku mencoba untuk mengirimkan pesan rindu namun dengan tingkah kekanak - kanakan didalamnya tapi sedetik kemudian aku takut, pesan itu justru membuat membuatnya terluka, maka aku menghapusnya dan kembali dengan beberapa buku fantasi dengan latar peperangan didalamnya.

Hari pertama di musim semi, dimana semesta justru mempertemukan kita. Aku tersenyum lega ketika mendapatinya kembali mendekat. Lagi - lagi ekspetasi gila ini lagi. Aku segera menepisnya, aku takut bukan dengannya tapi dengan ekspetasi yang mungkin bisa melukai ku untuk kedua kalinya.

kalo aja kemarin kamu ga bilang itu, mungkin saat ini aku bakalan membanjirimu dengan pesan penuh kemurkaan karna beberapa hari penting tidak kamu beri ucapan. gpp di bales singkat setidaknya semua kemurkaan itu bisa disalurkan pada objeknya. bantinku.

Masih dihari yang sama aku bersikap mandiri mencoba memberikan ruang keceriaan yangmana justru ada banyak orang di gedung ini yang menyukainya. Beberapa kali aku melihat keluar dengan sedikit mengenang sejarah manis kita dulu namun seperti sebuah fatamorgana lagi - lagi aku melihat sosoknya dibalik jendela besar. Lucunya dihari itu aku mendapatkan sebuah pembelajaran baru darinya. Saat itu aku tidak mau merepotkan siapapun terutama dirinya namun sepertinya semesta memang memberi kita waktu untuk saling melepas rindu setelah begitu banyak belenggu. Siang itu ia menaruh ponselnya tepat dihadapan ku, aku mencoba untuk tidak terlalu memperhatikan karena aku takut justru akan muncul pesan tiba - tiba dibalik layar ponsel berwarna biru miliknya. Dengan tenangnya dia menaruh ponsel itu dihadapan ku, memperhatikan meja kerja dan sedikit membaca buku yang selama ini selalu menemaniku selama libur panjang. Beberapa topik menarik dibahasnya namun karena fokus ku benar - benar tercurah pada layar monitor ini sehingga aku merasa bersalah karena tidak terlalu memerhatikan. Sesekali aku memperhatikan dirinya yang serius memperbaiki layar monitor besar yang menjadi temanku belakangan ini. Dengan suara kekagum yang sering ia acuhkan.

Hmm.. rindunya. sepertinya kamu baik - baik aja. Tau ga aku ga bisa tidur nyenyak gara - gara melihat mu online tengah malem. Ya wajar sih kalo punya pasangan, emangnya aku. Apa dia gadis yang baik? apa dia cinta pertama mu? Dimana kalian saling kenal? Dia pasti manis dan cerdas karena aku tahu kamu itu sangat cerdas terutama mengenai kepribadian seseorang. Kemarin aku menghapus history pesan lama kita, aku takut setiap kali membacanya justru membuat ku semakin rindu. Aku takut setiap kali membacanya justru aku jadi terlalu egois menjadi orang ketiga diantara kalian dan aku takut dengan keterangan online yang tidak dihabiskan bersama ku, maka aku memilih alternatif itu. maaf. Sebenarnya aku ingin bercerita banyak hal yang terjadi selama liburan tapi, melihat mu yang selalu membalas pesan ku dengan nada candaan yang bahkan dulu tidak pernah kamu lakukan membuat ku menjadi sungkan. Tenang aku tidak hanya menghapus pesan mu beberapa orang juga ku hapus lantaran au ingin membersihkan pesan yang selama ini menumpuk dan pasif. Aku juga sedang membaca buku, buku yang kamu pegang itu ada buku yang sangat menarik. Banyak hal yang ingin aku ceritakan namun karena semua pertanyaan sudah kamu berikan ke sosok gadis yang kamu sukai sehingga tidak ada ruang bagi ku untuk kamu membuat pertanyaan. Apa kamu tahu sejujurnya aku sangat gugup setiap kali berada didekat mu, tapi sepertinya kamu tidak terlalu memperhatikan. Oiya, mereka bilang kamu pria baik, tapi aku lah yang terlalu overexcited syukurlah. Mereka bilang aku terlalu acuh mungkin itu kenapa kamu menjadi sedikit menjauh akhir - akhir ini. Dan terakhir aku akan hidup dengan tenang, aku udah belajar banyak hal dari kisah menarik ini. Sangat menyenangkan rasanya. Jika waktu bisa diulang aku mungkin tidak keberatan memiliki sejarah manis itu lagi. oh satu lagi, aku pernah berpikir bahwa kisah kita akan abadi bersama dengan hubungan nyata yang jauh lebih real dan manis untuk dibaca banyak orang  :)

0 comments